ARTHROPODA
Arthropoda
berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan
yang kakinya beruas-ruas. Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki
kaki yang berbuku-buku. Hewan ini memiliki jumlah spesies yang saat ini telah
diketahui sekitar 900.000 spesies. Hewan yang tergolong arthropoda hidup di
darat sampai ketinggian 6.000 m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan
sampai kedalaman 10.000 meter.
Ciri-ciri umum :
F Tubuh
dan kaki yang beruas-ruas atau berbuku.
F Tubuh
Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks(dada), dan abdomen (perut) yang
bersegmen-segmen.
F Bentuk
tubuh simetri bilateral, triploblastik selomata, dan tubuhnya bersegmen.
F Tubuh
ditutupi lapisan kutikula yang merupakan rangka luar (eksosketelon). Eksoskeleton
tersusun dari kitin yang di sekresikan oleh sel kulit. Eksoskeleton melekat
pada kulit membentuk perlindungan tubuh yang kuat.
F Memiliki
organ sensoris yang sudan berkembang, seperti mata, penciuman, serta antena
yang berfungsi sebagai alat peraba dan pencium
F System
Saraf tangga tali yang disebut ganglia. Ganglia berfungsi sebagai pusat refleks
dan pengendalian berbagai kegiatan
F Sistem
peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah terbuka yang tidak memiliki
kapiler darah
F Alat
pencernaan makanan lengkap terdiri atas
mulut, kerongkonganusus, dan anus
Secara
morfologi Arthropoda dicirikan dengan badan yang beruas biasnya mencapai lebih
dari 21 ruas, yang tiap ruasnya mempunyai sepasang anggota badan (appendages)
namun sepasang anggota badan ini ada yang mereduksi atau berubah bentuk dan
fungsi sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelompok. Ciri penting lain adalah
kelompok arthropoda tidak memunyai struktur tulang di dalam tubuhnya.
Arthropoda mempunyai struktur dinding badan keras yang menutupi tubuh bagian
luar untuk melindungi bagian dalam tubuh yang biasanya disebut eksosekeleton.
Bagian paling luar mempunyai struktur yang paling keras dan diperkuat oleh
khitin. Meskipun keras namun strukutur ini masih memungkinkan pergerakan di
tiap ruas
Sistem pencernaan umum :
Sistem
pencernaan Arthropoda terdiri dari mulut,
esofagus, lambung, usus, dan anus.
Mulutnya dilangkapi dengan berbagai alat tambahan yang beragam, misalnya
mandibula dan maksila pada belalang.
KLASIFIKASI ARTHROPODA
Arthropoda
diklasifikasikan menjadi 20 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki. Berikut
ini akan diuraikan empat kelas diantaranya yang paling umum, yaitu Kelas
Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea, dan Insecta
1.
CRUSTACEA
Crustacea (dalam bahasa
latinnya, crusta = kulit)
memiliki kulit yang keras, Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik contohnya
udang / lobster. Hewan ini memiliki ciri khas, yaitu :
F Tubuh
Crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen
(perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan
posterior (ujung belakang)nya sempit. Pada bagian kepala terdapat beberapa alat
mulut, yaitu: 2 pasang
antenna, 1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya, 1 pasang maksilla, 1
pasang maksilliped. Maksilla dan maksiliped berfungsi untuk
menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut. Alat gerak berupa kaki
(satu pasang setiap ruas pada abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak
atau menempel di dasar perairan.
F Peredaran
darahnya terbuka dan tidak memiliki pembuluh darah kapiler.
Sistem Organ :
1)
Sistem
pencernaan makanan :
Makanannya berupa bangkai atau tumbuhan dan hewan lain. Namun ada juga yang
bersifat parasit pada organisme lain. Alat pencernaannya terdiri atas tiga
bagian, yaitu : a) Tembolok, b) Lambung
otot, c) Lambung kelenjar
Di dalam perut
Crustacea terdapat gigi-gigi kalsium yang teratur berderet secara longitudinal.
Selain gigi kalsium ini terdapat pula batu-batu kalsium gastrolik yang
berfungsi mengeraskan eksoskeleton (rangka luar) setelah terjadi eksdisis
(penegelupasan kulit). Urutan pencernaan makanannya dimulai dari mulut,
kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus dan anus. Hati (hepar)
terletak di dekat lambung. Sisa-sisa metabolisme tubuh diekskresikan lewat
kelenjar hijau.
2)
Sistem
peredaran darah : Sistem peredaran darah Crustacea
disebut peredaran darah terbuka karena beredar tanpa melelui pembuluh darah.
Darah tidak mengandung hemoglobin (Hb) melainkan hemosianin yang daya ikatnya
terhadap oksigen rendah.
3)
Sistem
respirasi / pernapasan : Crustacea bernapas umumnya dengan
insang, kecuali yang bertubuh sangat kecil dengan seluruh permukaan tubuhnya
dan memiliki sebuah jantung untuk memompa darah.
4)
Alat
indera dan sistem syaraf : Alat indera berupa sepasang mata
majemuk (faset) bertangkai yang berkembang dengan baik. Alat pencium dan peraba
berupa dua pasang antena. Sistem syarafnya berupa tangga tali. Pada sistem
syarafnya terjadi pengumpulan dan penyatuan ganglion dan dari pasangan-pasangan
ganglion keluar syaraf yang menuju ke tepi.
5)
Sistem
reproduksi : Sistem reproduksinya bersifat diesis
(berkelamin satu). Pembuahan terjadi secara eksternal. Telur menetas menjadi
larva yang sangat kecil, berkaki tiga pasang dan bersilia.
Klasifikasi
Crustacea :
1) Entomostraca
(udang tingkat rendah). Hewan ini dikelompokkan menjadi empat ordo, yaitu:
a. Branchiopoda, Hewan
ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu penyusun zooplankton, Contoh:
Daphnia pulex dan Asellus aquaticus.
b. Ostracoda, Hidup
di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan
antena, Contoh: Cypris candida, Codona suburdana
c. Copecoda, Cyclops.
Hidup di air laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan parasit, segmentasi
tubuhnya jelas, Contoh: Argulus indicus, Cyclops.
d. Cirripedia, hidup
di laut melekat pada batu atau benda lain, Contoh: Bernakel, Sacculina.
2)
Malakostraca (udang tingkat tinggi). Hewan ini
dikelompokkan dalam tiga ordo, yaitu:
a. Isopoda, Tubuh
pipih, dorsiventral, berkaki sama, Contoh: Onicus asellus
(kutu perahu)
b. Stomatopoda, Hidup
di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok,
Contoh: Squilla empusa (udang belalang).
c.
Decapoda,
Yang
termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh kaki,
contoh : Penacus setiferus (udang windu),
Jenis
Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain :
! Sebagai bahan makanan yang
berprotein tinggi, misal udang, lobster dan kepiting.
! Dalam bidang ekologi, hewan yang
tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda,
Ostracoda dan Copepoda
Beberapa Crustacea yang
merugikan antara lain:
! Merusak galangan kapal (perahu) oleh
anggota Isopoda.
! Parasit pada ikan, kura-kura, misal
oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
! Merusak pematang sawah atau saluran
irigasi misalnya ketam.
2.
INSECTA
Insecta (dalam bahasa
latin, insecti = serangga), Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok
invertebrata yang dapat terbang, contohnya belalang /kupu-kupu. Ciri khususnya
adalah
F kakinya
yang berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga disebut hexapoda.
F Tubuh
insecta beruas-ruas, terdiri atas segmen :
1) kepala
(cephalo) terdapat : Sepasang mata faset (majemuk), Sepasang antena/alat
peraba, Tiga pasang alat mulut
2) Dada
(toraks terdapat tiga pasang kaki yang beruas-ruas
3) Perut
(abdomen) terdiri atas ± 11 ruas.
F Hewan
ini mengalami metamorphosis
Sistem Organ Insecta :
1) Sistem pernapasan :
Organ pernapasan berupa trakea berspirakel yang terletak di kanan-kiri pada
tiap ruas, sebagian larva bernapas dengan insang trakea pada bagian perutnya
2) Sistem pencernaan makanan :
Sistem pencernaan makanan pada beberapa jenis serangga terjadi di mulut, kerongkongan,
lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus dan anus (dubur). Makanan
dicerna secara mekanis di lambung otot dan secara kimiawi di lambung kelenjar.
3) Sistem peredaran darah :
Tipe sistem peredaran darahnya adalah terbuka (lakunair), tidak mempunyai
pembuluh balik (vena). Darah tak mengandung hemoglobin (Hb) sehingga tidak
mengangkut oksigen atau karbondioksida tetapi hanya berfungsi mengangkut
makanan.
4) Sistem syaraf :
Sistem syarafnya disebut tangga tali dengan penerima rangsangan berupa :a. mata
faset (majemuk)b. antenac. alat pembuat suara (dan alat pendengar.
5) Sistem ekskresi :
Pengeluaran zat sisa melalui pembuluh Malpighi.
6) Sistem reproduksi :
insecta kadang-kadang mengalami partenogenesis maupun paedogenesis. Partenogenesis
ialah perkembangan embrio tanpa dibuahi oleh spermatozoid, misalnya lebah.
Sedangkan paedogenesis ialah partenogenesis yang berlangsung di
tubuh larva, misalnya Diptera.Dalam perkembangan menuju dewasa, Insecta
mengalami perubahan bentuk luar dan dalam dari fase telur ke tingkat dewasa
yang disebut metamorfosis. Fertislisasinya internal, artinya pembuahan sel
telur pleh spermatozoid berlangsung di dalam tubuh induk betina.
7) Pergiliran keturunan :
Belalang
Rayap
Klasifikasi
Insecta
Berdasarkan
ada atau tidaknya sayap, Insecta dibedakan menjadi dua (2) subkelas, yaitu
:
1) Apterygota (tak bersayap) ;
berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan
memiliki antena panjang, Contoh : hewan kelas ini adalah kutu buku.
2) Pterygota (bersayap),
merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding
tubuh yang disebut Eksopterigota. Kelompok lain yang sayapnya berasal dari
tonjolan dalam dinding tubuh disebut Endopterigota.
Insecta yang menguntungkan :
! Insecta terutama golongan kupu-kupu dan
lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada
bunga.
! Insecta dibudidayakan karena dapat
menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera).
! Dalam bidang industri, kupu-kupu,
ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix
mori).
! Untuk obat-obatan tradisional,
misalnya madu (Apis dorsata,Apis indica, Apis melifera)
! Beberapa Insecta tanah berperan
sebagai “traktor alami”.
Beberapa insecta yang
merugikan antara lain :
! Menularkan beberapa macam bibit
penyakit seperti tifus, kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak. Penyakit
demam berdarah dan malaria di sebarkan oleh nyamuk.
! Merusak tanaman budidaya manusia,
misal: belalang, kumbang kelapa, ulat.
! Menyebabkan penyakit pada tanaman,
misal: Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan penyakit virus tungro,
belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi muda sehingga tanaman
padi menjadi puso.
! Parasit pada manusia (mengisap
darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.
! Merusak bahan makanan yang disimpan
(tepung, kedelai) oleh berbagai Coleoptera, misal: kumbang beras, kepik.
! Dapat merusak bahan bangunan, misal:
kumbang kayu dan rayap.
3.
ARACHNOIDEA
Arachnoidea (dalam
bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga kelompok laba-laba.
Cirri-ciri Arachnida,
sbb :
F Tubuh
bersegmen terdiri atas sefalotoraks. Di bagian sefalotoraks
terdapat organ-organ berikut ini :
1) Empat (4) pasang kaki
2) Delapan (8) buah mata sederhana di
bagian depan
3) Satu (1) pasang kalisera (taring
pisau mengandung racun berbentuk gunting atau catut untuk melumpuhkan mangsa)
4) Sepasang pedipalpus yang berfungsi
sebagai indera, tangan maupun alat untu melakukan kopulasi.
5) Suatu organ di depan anus yang
menghasilkan sutera disebut spinerets.
F abdomen yang tak beruas
F Alat
gerak Arachnida berupa empat pasang kaki dan satu pasang pedipalpus untuk
memegang makanan.
Sistem Organ Arachnoidea
:
1)
Sistem
respirasi : Organ respirasi berupa paru-paru buku
yang terletak di daerah perut depan.
2)
Sistem
Pencernaan : Makanan ditangkap dengan jaring tepi
dan ada pula yang diisap dari inangnya oleh Arachnida yang hidup sebagai
parasit. Alat pencernaan makanan berturut-turut mulai dari mulut –> perut
–> usus halus –> usus besar –> kantung –> feses –> anus. Alat
pencernaan dilengkapi dengan 5 pasang usus buntu yang terletak dibagian depan
dan hati di bagian abdomen.
3)
Sistem peredaran darah : Sistem
peredaran darahnya terbuka dan menggunakan jantung pembuluh serta arteri.
Jantung pembuluh terdiri dari kantung otot yang memiliki ostium di setiap ruas
4)
Sistem
syaraf : Sistem syarafnya berupa persatuan ganglion-ganglion
yang disebut sistem syaraf tangga tali.
5)
Alat
indera : Alat indera terdiri atas delapan buah mata
sederhana dan sepasang pedipalpus yang fungsinya mirip antena.
6)
Sistem
reproduksi : Reproduksi terjadi secara seksual,
yaitu dengan persatuan ovum dan sperma yang terjadi dalam tubuh betinanya
(fertilisasi internal). Hewan jantan dan betina terpisah (diesis). Ada yang
ovipar, ovovivipar dan vivipar.
7)
Daur
hidupnya : mengalami
4 fase, yaitu telur –> larva –> nimfa –> dewasa.
Klasifikasi Arachnoidea :
Arachnida terdiri atas 3 ordo, yaitu :
1)
Scorpionida : memiliki alat penyengat
beracun pada segmen abdomen terakhir, contoh hewan ini adalah kalajengking
2)
Arachnida : memiliki kelenjar beracun
pada kaliseranya (alat sengat), contoh hewan ini adalah Laba-laba serigala
(Pardosa amenata),
3)
Arcarina : tubuh tidak berbuku-buku, umumnya parasit
pada burung dan mamalia termasuk manusia, contohnya : Caplak kudis (Sacroptes
scabiei)
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi
serangga, terutama serangga hama, amun, hewan-hewan Arachnida lebih banyak
merugikanmanusia, terutama hewan-hewan Acarina, yaitu:
! Sarcoptes
scabei, menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
! Prosoptes equi, menyebabkan kudis
pada ternak domba, kelinci,dan kuda
! Todectes
cynotis, (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing
4.
MYRIAPODA
Myriapoda
(dalam bahasa yunani, myria = banyak, podos = kaki) merupakan
hewan berkaki banyak, Myriapoda hidup di darat pada tempat lembap, misalnya di
bawah daun, batu, atau tumpukan kayu.Bagian tubuh Myriapoda sulit dibedakan
antara toraks dan abdomen. Cirri-cirinya sbb :
F Dibagian kepala terdapat
satu pasang antena sebagai alat peraba dan sepasang mata tunggal (ocellus)
F Penambahan jumlah segmen terjadi pada setiap
pergantian kulit
F Tubuhnya
memanjang seperti cacing
F Setiap
segmen terdapat lubang respirasi yang disebut spirakel
F Alat gerak pada kelompok
hewan chilopoda adalah satu pasang kaki disetiap segmen perut kaki, sedangkan pada Diplopoda terdapat
dua pasang kaki pada tiap segmen perut, kecuali segmen terakhirnya.
Sistem
Organ Myriapoda :
1)
Sistem
pencernaan : Saluran pencernaannya lengkap dan mempunyai kelenjar ludah.
Chilopoda bersifat karnivor dengan gigi beracun pada segmen pertama, sedangkan
Diplopoda bersifat herbivor, pemakan sampah dan daun-daunan.
2)
Sistem
respirasi : Organ pernapasan berupa satu pasang trakea berspirakel yang
terletak di kanan kiri setiap ruas, kecuali pada Diplopoda terdapat dua pasang
di tiap ruasnya.
3)
Sistem
peredaran darah : Sistem peredaran darahnya bersifat terbuka. Organ
transportasi berupa jantung yang panjang dan terletak memanjang di bagian
punggung tubuh. Pada Chilopoda terdapat sepasang ostium di tiap segmen,
sedangkan pada Diplopoda terdapat dua pasang ostium di tiap segmen. Darah tidak
berwarna merah karena tidak mengandung hemoglobin (Hb), melainkan hemosianin
yang larut dalam plasma. Dari jantung darah dipompa ke dalam arteri ke tiap
segmen, dan kembali ke jantung lewat hemosoel (rongga tubuh yang mengambil
bagian dalam peredaran darah).
4)
Sistem
ekskresi : Organ ekskresi berupa dua pasang pembuluh Malpighi yang bertugas
mengeluarkan cairan yang mengandung unsur Nitrogen (N).
5)
Sistem syaraf
: Sistem syarafnya disebut syaraf tangga tali dengan alat penerima rangsang
berupa satu pasang mata tunggal dan satu pasang antena sebagai alat peraba.
6)
Sistem
reproduksi : Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan ovum dan
sperma (fertilisasi internal). Myriapoda ada yang vivipar dan ada yang ovipar.
Klasifikasi
Myriapoda :
Myriapoda
dibedakan menjadi dua sub kelas, yaitu :
1) Chilopoda : Mencakup berbagai macam lipan (kelabang)
yang memiliki panjang hingga 26 cm, Contoh hewan ini adalah kelabang
(scutigera sp.).
2) Diplopoda, Mencakup berbagai macam
lengkibang (luing), Bila terganggu hewan ini akan menggulungkan tubuhnya
dan pura-pura mati. Contoh hewan ini adalah kaki seribu (lulus sp.).
Peranan Myrapoda bagi kehidupan manusia
Myriapoda dapat dikatakan tidak memberi keuntungan bagi
kehidupanmanusia. Bahkan ada beberapa yang dianggap mengganggu meski
tidak membahayakan. Namun, Myriapoda ternyata mempunyai andil dalammemecah
bahan-bahan organik atau serasah untuk membentuk humus.
0 komentar:
Posting Komentar